Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal serangga yang begitu banyak jenisnya. Seperti misalnya serangga air, salah satu contoh dari jenis serangga air ialah water strider. Di Indonesia nama water strider tentu sangat asing, kita lebih mengenalnya sebagai anggang-anggang. Bahkan ada beberapa orang yang salah kaprah dan menyebutnya sebagai laba-laba air. Water strider atau anggang-anggang ini bukanlah termasuk bangsa laba-laba.

Tidak ada yang istimewa pada bentuk fisik serangga air satu ini. Hampir tidak ada bedanya bila dibandingkan dengan serangga pada umumnya. Bentuknya kecil, pipih, dengan tubuh memanjang. Ia memiliki dua pasang kaki panjang hingga sekilas ia terlihat seperti laba-laba kecil dan kurus.
Habitat anggang-anggang ialah perairan yang tenang seperti danau atau sungai yang alirannya tidk begitu deras. Tapi ada juga beberapa jenis serangga air serupa yang hidup di lautan.
Gerakan serangga yang hidup di air ini sangat cepat, dapat mencapai 1,5 meter perdetik. Ia juga memanfaatkan kecepatannya ini untuk menangkap mangsa di sekitarnya (biasanya memakan serangga yang lebih kecil).
Anggang-anggang hidup dengan cara berjalan di atas air. Kemampuan berjalan yang unik ini telah membuat para peneliti terkagum-kagum pada serangga air ini. Awalnya banyak yang menduga kalau serangga air ini hanya mengapung di atas air. pemikiran tersebut ternyata kurang tepat, karena sebenarnya anggang-anggang mendayung air dengan cara yang sangat memukau.
Perlu diketahui bahwa kaki anggang-anggang ini sama sekali tak menembus permukaan air. Kaki-kaki kurus yang penuh rambut halus itu mampu menekan permukaan air hingga terbentuk cekungan di sekitar ujung kakinya.
Yang membuat takjub dan belum terpecahkan sampai sekarang ialah tentang bagaimana kaki-kaki itu menapaki air tanpa memecah ikatan partikel air itu sendiri, hingga seolah-olah permukaan air itu ialah sesuatu yang empuk seperti busa yang bila ditekan hanya akan membentuk cekungan.

Cekungan air pada kaki-kaki anggang-anggang ini kemudian menjadi media untuk membuat serangga air ini dapat berjalan diatas air. Cekungan air ini seolah lebih padat daripada permukaan air di sekitarnya, dan ketika kaki anggang-anggang ini bergerak, cekungan ini berfungsi seperti ujung dayung yang dapat mengayuh air.

0 komentar:

Posting Komentar

@AbangIwan. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman